Bukan dia yang tak kujadikan sebuah pilihan, namun lebih kepada aku yang tak yakin akan menjadi sebuah pilihan untuknya.
Hingga pilihanku jatuh padamu. Namun akankah kau menjadikanku sebuah
pilihan juga? Seperti dia, banyak sekali yang memperjuangkanmu, barangkali aku hanyalah satu dari sekian ribu yang ada. Mempersembahkan
yang terbaik itulah yang sekiranya dapat ku usahakan. Meski kutahu
terbaik menurutku barangkali tidak sama dengan arti terbaik menurutmu.
Akankah takdir baik memilihku dari ribuan terbaik sehingga aku bisa
menggapaimu?
Aku tidak tahu, yang jelas kan kupersiapkan keikhlasanku jika nanti kau patahkan perjuanganku.